Jakarta, Weekend atau akhir pekan adalah waktu yang dinanti-nanti oleh semua orang untuk mengatasi rasa bosan setelah satu minggu rutinitas bekerja.
Beragam cara dilakukan orang saat weekend antara lain liburan bersama keluarga atau teman, makan di luar rumah, atau pergi ke salah satu pusat perbelanjaan. Namun, banyak juga masyarakat yang memanfaatkan Commuter Line atau Kereta Rel Listrik (KRL) salah satunya Juli bersama keluarga saat menuju Bogor.
”Hampir setiap akhir pekan bersama keluarga menggunakan KRL ke beberapa stasiun memanfaatkan liburan sambil jajan makanan di sekitar stasiun nanti balik lagi ke Jakarta” kata Juli kepada Indonesiasatu.co.id Sabtu (7/1/2023).
Warga Prumpung, Jakarta Timur itu menyatakan KRL moda transportasi massal menjadi pilihannya meskipun masih ada kekurangan namun mengalami perkembangan pesat dalam hal prasarana, sarana, layanan maupun operasi dibanding beberapa tahun sebelumnya.
”Dahulu saya pernah naik KRL ekonomi. Padat, sumpek, penumpang ada yang duduk di atap dan tidak nyaman alias banyak copet” ungkapnya
Sementara itu, Alya warga Cawang yang menikmati perjalanan KRL ke Bogor menyatakan wacana pembedaan tariff KRL untuk orang kaya dan orang miskin bikin heboh masyarakat. Ia memandang hal itu bisa meluncurkan budaya enggan naik KRL. Apalagi, polusi udara dan kemacetan lalu lintas di Jakarta saat ini masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan oleh pemerintah.
"Jakarta sedang berusaha mengatasi kemacetan dan polusi udara, dan para pengguna transportasi umum telah mengambil peran pemulihan Jakarta. Sudah sepatutnya pemerintah, khususnya kementerian perhubungan mendukungnya, bukan justru meluncurkan kebijakan bikin heboh" pungkas Ayla. (hy)
Baca juga:
Situ Sukaharja Surganya Memancing Ikan Nila
|